Halodunia.net – Para pembalap Yamaha sempat menunjukkan performa menjanjikan pada seri-seri awal MotoGP 2020. Namun, setelah lebih dari separuh musim, Yamaha kesulitan bersaing dengan rival-rivalnya.
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, sempat menguasai puncak klasemen dan difavoritkan merebut gelar juara dunia MotoGP 2020. Perlahan performa impresif pembalap Prancis itu luntur.
Bahkan dalam lima seri terakhir, ia benar-benar kesulitan dan tak punya amunisi untuk naik podium. Quartararo malah terjatuh pada MotoGP Valencia, Minggu (16/11/2020), yang memuluskan jalan Joan Mir untuk mengunci gelar juara dunia 2020.
Performa duo pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi, juga jauh dari mengesankan. Vinales sempat optimistis bisa bersaing dalam pacuan juara dunia musim ini.
Namun, Vinales kesal karena motor M1 milik tim pabrikan Yamaha kalah kompetitif dibanding dengan motor tim lain, bahkan kadang kalah dari tim satelit. Vinales kini hanya menempati peringkat keempat klasemen MotoGP 2020, tepat di atas Quartararo.
Rossi juga terang-terangan mengungkapkan kekesalan terhadap Yamaha, setelah menjalani musim yang pasti sangat ingin dilupakannya. Selain tak didukung motor yang kompetitif, Rossi juga sempat absen karena positif Covid-19. Ia hanya finis ke-12 pada balapan MotoGP Valencia.
Di antara empat pembalap Yamaha, nasib Franco Morbidelli paling baik. Dia telah mengoleksi tiga kemenangan dan kini bercokol di peringkat kedua klasemen sementara. Tapi, ia juga sempat menumpahkan kekesalan terhadap Yamaha.
Berikut ini rangkuman kekesalan empat pembalap Yamaha terhadap tim mereka, seperti dilansir dari Speedweek, Crash, dan GP One.
Maverick Vinales terang-terangan mengaku kecewa dengan performa motor M1 2020. Dia bergarap mendapatkan motor lebih kompetitif tahun depan untuk memenangi gelar juara dunia.
Vinales mengecap hasil mengecewakan lagi pada MotoGP Valencia, karena hanya finis ke-10 setelah memulai balapan dari urutan keenam.
“Start sangat sulit, tapi saya berusaha fokus, menambah kecepatan dan melakukannya dengan baik. Tapi, saya tidak mendapatkan feeling seperti yang saya miliki dalam beberapa seri lalu. Tapi, saya melakukan yang terbaik. Sebagai tim kami mencoba memahami apa yang bisa ditingkatkan untuk seri terakhir,” kata Vinales, seperti dilansir Tuttomoriweb.
“Balapan berikutnya di Portimao Portugal, trek yang saya sukai, dan kami akan berusaha melaju kencang. Kami berharap punya grip lebih banyak lagi dan meraih hasil lebih baik.”
Vinales berharap Yamaha membuat kemajuan untuk 2021, karena jika tidak akan sulit bersaing meraih titel juara dunia.
“Kami harus melakukan perbaikan di berbagai area. Saya mencoba melakukan sesuai bagian saya, dengan memberi informasi. Kami perlu motor yang lebih kompetitif pada 2021. Kami punya banyak masalah dan pada tahun ini kami tidak bisa membuat kemajuan,” keluh pembalap asal Spanyol itu.
Kekesalan Marquez atas hasil di MotoGP Valencia tak terbantahkan. “Itu hasil maksimal. Saya tidak ingin memikirkan soal itu lagi. Saya melakukan tugas dan pulang.”
Valentino Rossi juga meluapkan kekesalan terhadap Yamaha mengenai pengembangan motor. Komplain itu dilontarkan Rossi setelah hanya start ke-16 pada balapan MotoGP Valencia 2020, di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (15/11/2020).
Rekan setim Valentino Rossi, Maverick Vinales, menempati posisi start keenam. Tapi, dua pembalap tim pabrikan Yamaha itu malah start di belakang pembalap Petronas Yamaha SRT, Franco Morbidelli.
Rossi akhirnya hanya finis ke-16, Vinales di posisi ke-10. Morbidelli mencuat sebagai juara, sedangkan Fabio Quartararo gagal merampungkan balapan.
Morbidelli tampil impresif pada sesi kualifikasi dan menyabet pole. Padahal anak didik Rossi itu memakai motor M1 lawas, bukan terbaru seperti Rossi, Vinales, dan rekan setimnya, Fabio Quartararo.
Fakta tersebut disadari Rossi. Apalagi kondisi seperti itu bukan yang pertama. Dalam beberapa balapan tahun ini, Morbidelli meraih hasil lebih baik dibanding dua rider tim pabrikan. Rossi pun menyoroti pengembangan motor yang dilakukan Yamaha.
“Ini bukan kali pertama pembalap dengan motor lama lebih cepat daripada yang memakai motor M1 pabrikan. Hal seperti kerap terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Menurut saya, kami perlu benar-benar bekerja untuk melakukan perbaikan,” kata Rossi mengomentari hasil kualifikasi MotoGP Valencia, seperti dilansir GP One.
“Masalahnya musim lalu adalah musim yang sulit bagi Yamaha dan kami perlu melakukan perbaikan motor di beberapa area. Mesin dan grip ban belakang misalnya.”
“Namun, sejak pertama mendapatkan M1 baru, saya merasa tak banyak berubah. Saya tak bilang ini lebih buruk daripada 2019, tetapi sangat mirip. Kami tak bisa melangkah maju seperti yang kami inginkan,” imbuh Valentino Rossi.
Publik pun bertanya-tanya apakah Valentino Rossi sudah tidak berpengaruh lagi dalam pengembangan motor M1 Yamaha. Apalagi, dia dipastikan akan membalap untuk tim satelit Yamaha pada 2021.
Posisi Rossi di tim pabrikan akan digantikan oleh Quartararo. Ia akan berduet dengan Morbidelli di Petronas Yamaha SRT.
“Saya selalu berusaha yang terbaik untuk menjelaskan feeling saya tentang motor. Dan masalah yang saya pikir saya miliki, dalam beberapa tahun terakhir, mereka kurang lebih masih sama. Saya tak yakin apakah mereka masih mendengarkan saya atau tidak, jadi saya tak khawatir bergabung dengan tim satelit. Saya tak merasa akan terlalu berubah,” kata Rossi.
“Mari saya perjelas. Saya senang bekerja dengan Yamaha. Saya punya banyak pengalaman, dan saya seorang pembalap yang sangat sensitif, itulah sebabnya saya memberikan informasi sedetail mungkin. Tapi kami tak bisa membuat kemajuan yang besar,” imbuh Rossi.
Fabio Quartararo meninggalkan Valencia setelah dua pekan yang perlu segera dilupakan. Pembalap Prancis itu terjatuh setelah beberapa lap pada balapan MotoGP Valencia, yang membuatnya harus langsung mengucapkan selamat tinggal pada titel juara dunia.
Quartararo sempat jadi favorit juara dunia MotoGP 2020, tapi dalam beberapa pekan terakhir malah makin jauh dari harapan. Dia mengeluh motor Yamaha bermasalah di banyak lintasan.
“Ini akhir pekan yang sulit. Saya tak tahu harus bilang apa. Sejak balapan Le Mans saya kehilangan semua feeling terhadap motor. Kami harus menemukan solusi untuk kembali ke trek. Musim ini kami hanya kompetitif di Jerez dan Barcelon, tapi kami punya banyak masalah di trek lain,” keluh Quartararo, seperti dilansir Speedweek.
Dalam lima balapan terakhir, hasil terbaiknya adalah finis kedelapan di Teruel. “Kami tidak lagi bertarung untuk menang, tapi hanya untuk posisi ke-10 hingga 12. Ini membuat frustrasi dan sangat tidak komprehensif,” keluh pembalap asal Prancis itu.
“Kami berada di Valencia selama dua pekan dan tidak membuat kemajuan. Tak ada perubahan pada motor yang bisa membuat perbedaan. Mungkin kami perlu menggunakan konfigurasi dasar pada masa mendatang.”
“Franco sekarang lebih kencang dan mengambil langkah maju. Kemenangan dan podium membuktikan itu. Dia layak mendapatkannya. Di sisi lain, saya harus bekerja lebih keras, karena meskipun menang tiga kali, saya tidak senang dengan musim ini,” sambung Quartararo.
Franco Morbidelli sedang berbunga-bunga setelah memetik kemenangan ketiga pada musim ini setelah menjuarai MotoGP Valencia 2020, Minggu (15/11/2020). Namun, ia tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap Yamaha.
Franco Morbidelli tampil impresif di MotoGP Valencia, meskipun sempat menghadapi duel sengit dengan Jack Miller di lap-lap akhir. Start dari pole, pembalap Italia itu berhasil naik podium utama, yang menjadi kemenangan ketiganya di MotoGP 2020.
Berkat tiga kemenangan itu, Morbidelli kini menempati peringkat kedua klasemen sementara MotoGP 2020. Ia berselisih 29 poin dari juara dunia MotoGP 2020, Joan Mir.
Morbidelli juga menjadi pembalap terbaik Yamaha pada musim ini. Padahal ia hanya menggeber motor M1 seri 2019 dengan beberapa evolusi. Ketiga pembalap Yamaha lainnya, Maverick Vinales, Valentino Rossi, dan Fabio Quartararo mendapat jatah motor M1 terbaru.
Meskipun kini menjadi pembalap terbaik di Yamaha, Morbidelli tak menyembunyikan fakta pernah marah kepada Yamaha.
“Saya tak menyembunyikan fakta pada awal tahun saya marah dengan pilihan Yamaha yang memberikan motor dari tahun sebelumnya,” tutur Morbidelli.
“Tapi kami berhasil menyalurkan amarah ke arah yang benar. Saya banyak bekerja di rumah, kemudian saat tes dan kami membuat motor ini tidak buruk sama sekali di banyak trek. Kuncinya adalah pekerjaan, dengan pengetahuan Forcada yang luar biasa,” imbuh dia.
Sumber: Speedweek, Crash, Tuttumoriweb, GP One
The post Luapan Kekesalan 4 Pembalap terhadap Yamaha di MotoGP 2020, Rossi dan Quartararo Paling Frontal first appeared on Halo Dunia.
0 Comments